Assalamualaikum wr wb

Kutipan dari berbagai buku Anak Unggul berotak Prima dan Kreatif A to Z

Posting By Taufik Fadjar


Istilah Kreativitas mula-mula diambil dari bahasa Inggris. Yaitu dari kata dasar to create ( transitive verb ) yang berarti to cause ( something new ) dan to exist or produce ( something new ) menyebabkan ( sesuatu yang baru ) dan mengadakan , menghasilkan ( sesuatu yang baru ).

Dari kata to create tadi dapat dibentuk berbagai kata jadian, misalya creator ( noun ), creation ( noun ),

creative ( adjective ), creativeness (noun ) dan creativity ( noun ), yang dalam bahasa Indonesia biasanya kata-kata tersebut tidak diterjemahkan. Beturut-turut menjadi kreator, kreasi, kreatif, kekreatifan, dan kreativitas.

Kata kreativitas ( creativity ) dan kekreatifan ( creativeness ) sama-sama berarti “ kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinal ( asli ), sebagaimana tercantum dalam “Long Dictionary of Contemporary English “, creativity also creativeness : the ability to produce new and original ideas and things : inventiveness

Thomas Alva Edison pernah mengatakan : “ Untuk menjadi jenius diperlukan 99 keringat dan 1 % inspirasi oleh karena itu jadi perlu dipahami kreativitas itu sebenarnya sekedar menemukan dan menghasilkan sesuatu yang sesungguhnya sudah ada, tetapi masih tersembunyi. Sudah ada karena sudah diciptakan semuanya oleh Allah. Tersembunyi karena kita belum dikarunia pengetahuan tentangnya. Karena hanya pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu ( wasi’a kulla syai-in ilmaa), dan pengetahuan kita terbatas, maka banyak hal yang masih tersembunyi bagi diri kita. Dan untuk membukanya, kita harus mengikuti proses-proses yang sudah ditetapkan Allah untuk kita ikuti.

Disamping itu juga diketahui bahwa biasanya kreativitas merupakan kombinasi dari ide-ide dan gagasan-gagasan lama yang disusun menjadi sesuatu yang baru dan bermakna.

Bagaimana kita dapat mempersoalkan kraetivitas, yang belum banyak mengetahui ide dan gagasan yang ada, dan belum banyak mengetahui ide dan gagasan yang ada, dan belum berpengalaman banyak ? Untuk lebih mengerti persoalannya, mari kita menyimak apa yang dikemukakan oleh Prof. Joan Freeman berama Prof. DR. Utami Munandar di bawah ini.

Dikatakan bahwa kreativitas dapat ditinjau dari empat aspek.

  • Kreativitas dari aspek pribadi
  • Kreativitas ditinjau dari aspek pendorong
  • Kreativitas sebagai proses
  • Kreativitas sebagai produk

Kreativitas dari Aspek Pribadi

Setiap orang, termasuk anak, mempunyai suatu potensi untuk berkreasi, namun masing-masing dalam bebagai bidang tertentu an dalam kadar yang berbeda-beda. Kreativitas sebagai kemampuan berfikir meliputi :

  • Kelancaran berfikir, yaitu dapat mengemukakan banyak ide atau gagasan secara lancar,
  • Fleksibilitas, yaitu dapat melihat persoalan dari beberapa sudut dan segi,
  • Orisinalitas, yaitu mempunyai gagasan yang belum atau jarang diberikan orang lain, dan
  • Elaborasi, yaitu dapat merinci dan memperkaya idea atau gagasan.

Kreativitas Ditinjau dari Aspek Pendorong

Di sini ditekankan pada perlunya dorongan, bimbingan dan terutama perhatian, agar bakat yang masih remang-remang dapat bertambah jelas dan kuat. Dorongan ini diharapkan dating dari orangtua, pendidik prasekolah dan masyarakat sekeliling

Kreativitas Sebagai Proses

Yang dimaksud denga kreativitas sebagai proses adlah proses bersibuk diri secara kreatif. Pada anak prasekolah proses kreativitas ini perlu diatur dan dibana melalui proses yang bijak, antara lain dengan : jangan menuntut anak prasekolah untuk langsung dapat mewujudkan produk yang memenuhi standar tertentu. Kalau seorang aak balita suka menjajaki lingkungan, mengamati dan memegang segala sesuatu, mendekati segala macam tempat, memperlihatkan rasa ingin tahu yang besar, suka mengajukan pertanyaan, termasuk yang tidak masuk akal dan sebagainya, hendaknya orang tua dan pendidik yang bersangkutan melihat perilaku ini sebagai bibit-bibit kreativitas yang bisa dikembangkan, sehingga dengan sabar, memperlihatkan perhatian seperlunya, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sedapat mungkin.

Kreativitas Sebagai produk

Yang dimaksud dengan kreativitas sebagai produk adalah adanya hasil dan ciptaan yang baru yang bermakna bagi individu dan lingkungan. Hasil karya sesorang anak sudah dapat disebut kreatif jika bagi dirinya hal itu baru, belum pernah dibuatnya sebelumnya dan tanpa meniru pekerjaan orang lain.

Yang penting adalah bahwa orangtua dan pendidik menghargai upaya anak itu, sehingga anak merasa puas dan tetap semangat dalam berkreasi. Kadangkala perilaku anak membuat orangtua bingung membedakan antara “kreatif” dan “nakal”. Tentulah anak perlu diingatkan bahwa “merusak” barang, apalagi barang ornag lain, tidak dapat dibenarkan. Kendati demikian, harus juga disadari bahwa “bertanya-tanya” dan “membongkar” sangat mungkn merupakan bibit-bibit kraetivitas yang perlu dikembangkan dan dibina.

Yang penting dalam soal pekembangan kreativitas anak balita adalah mengenalnya dan mengembangkannya. Harus dibedakan antara pembimbingan kreativitas dan penanaman disiplin. Keduanya sangat penting, namun harus disadari bahwa kreativitas tidak bertentangan dengan disiplin. Kreativitas tidak berarti kebebasan untuk melakukan semaunya. Kendati demikian, sebaiknya orang tua dan guru yang bersangkut mempertimbangkan dengan baik sampai di mana suatu peraturan betul-betul perlu diberlakukan dan sejauh mana harus diberlakukan secara mutlak. Pentig juga adalah mengetahui bagaimana cara sebaiknya mengembangkan kraetivitas maupun disiplin itu. Kalau perlu mintalah nasihat dari orang yang terdidik khusus dan yang sudah berpengalaman untuk itu

Diposting oleh Taufik Fadjar on Senin, 06 Juli 2009
categories: edit post

0 komentar

Posting Komentar

Ayoo Silahkan Kirim Komentar anda

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Waktu Ujian Akan Tiba

Entri Populer

About Me

Foto saya
Seseorang Hamba Allah yang terus menjaga konsistensi dan berusaha membuat impian nya menjadi kenyataan

Total Tayangan Halaman

PageRank

Taufik Fadjar Education ' Site

The Education Blog In Indonesia